Partai Demokrat Telah Mengambil Keputusan yang Bulat untuk Mendukung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 Mendatang
Partai Demokrat Telah Mengambil Keputusan yang Bulat untuk Mendukung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 Mendatang
Partai Demokrat menegaskan bahwa pihaknya telah mendukung Pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk maju dalam pemilihan presiden 2019 mendatang. Hal itu telah menepis anggapan partainya bermain dua kaki dengan mendukung koalisi rivalnya.
Sebelumnya, ada beberapa kader Demokrat memberikan dukungan untuk Jokowi-KH Ma’ruf Amin seperti mantan wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar yang telah menjadi juru bicara kampanye Jokowi-Ma’ruf Amin. Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Zainul Majdi (TGB) juga telah melakukan serta menyerahkan surat pengunduran dirinya sebagai kader Demokrat.
Selain itu, Gubernur Papua Lukas Enembe yang sudah terang-terangan menyatakan bahwa seluruh kader Partai Demokrat di Papua mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019 mendatang.
Kemudian kader Demorat lainnya juga dikabarkan untuk merapat adalah Gubernur Banten Wahidin Halim, yang disampaikan oleh Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf wilayah Banten Asep Rahmatullah.
Ketua DPP Partai Demokrat yaitu Herman Khaeron membantah jika partainya telah memberikan dispensasi bagi kadernya untuk mendukung Jokowi-Ma’ruf.
“Saya kira tidak ada dispensasi, Partai Demokrat konsisten mendukung Prabowo-Sandi,” ucap Herman Khaeron saat dihubungi. Selasa (11/9/2018).
Herman justru menyesalkan adanya beberapa kader Demokrat yang mengeluarkan pernyataan tersebut. Menurutnya partai Demokrat telah jelas menentukan dukungannya, maka keputusan tersebut sebaiknya di patuhi oleh seluruh kader partai Demokrat.
“Semestinya ketika Ketua Umum melalui mekanisme rapat Majelis Tinggi Partai sudah menetapkan pilihan, sebagai kader patuh terhadap keputusan tersebut,” ungkapnya.
Dia juga menilai pernyataan dispensasi tersebut merupakan keputusan individu bukan dari Partai Demokrat. “Kalaupun terjadi, itu keputusan individu,” jelasnya.
Begitupun dengan Wakil Sekretaris Jendral Partai Demokrat, Andi Arief menegaskan bahwa kader Demokrat akan ada dalam satu suara saja dan mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Menurutnya, terkait kader Demokrat yang mendukung Jokowi-KH Ma’ruf Amin hanya dalam dinamika politik menjelang masa kampanye saja yang diadakan pada 23 september.
“Semua akan ada dalam satu suara saja. Jika masih ada yang belok itu bagian dinamika, sebelum 23 September semua akan disiplin,” ucapnya.
Partai Demokrat menegaskan bahwa pihaknya telah mendukung Pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk maju dalam pemilihan presiden 2019 mendatang. Hal itu telah menepis anggapan partainya bermain dua kaki dengan mendukung koalisi rivalnya.
Sebelumnya, ada beberapa kader Demokrat memberikan dukungan untuk Jokowi-KH Ma’ruf Amin seperti mantan wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar yang telah menjadi juru bicara kampanye Jokowi-Ma’ruf Amin. Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Zainul Majdi (TGB) juga telah melakukan serta menyerahkan surat pengunduran dirinya sebagai kader Demokrat.
Selain itu, Gubernur Papua Lukas Enembe yang sudah terang-terangan menyatakan bahwa seluruh kader Partai Demokrat di Papua mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019 mendatang.
Kemudian kader Demorat lainnya juga dikabarkan untuk merapat adalah Gubernur Banten Wahidin Halim, yang disampaikan oleh Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf wilayah Banten Asep Rahmatullah.
Ketua DPP Partai Demokrat yaitu Herman Khaeron membantah jika partainya telah memberikan dispensasi bagi kadernya untuk mendukung Jokowi-Ma’ruf.
“Saya kira tidak ada dispensasi, Partai Demokrat konsisten mendukung Prabowo-Sandi,” ucap Herman Khaeron saat dihubungi. Selasa (11/9/2018).
Herman justru menyesalkan adanya beberapa kader Demokrat yang mengeluarkan pernyataan tersebut. Menurutnya partai Demokrat telah jelas menentukan dukungannya, maka keputusan tersebut sebaiknya di patuhi oleh seluruh kader partai Demokrat.
“Semestinya ketika Ketua Umum melalui mekanisme rapat Majelis Tinggi Partai sudah menetapkan pilihan, sebagai kader patuh terhadap keputusan tersebut,” ungkapnya.
Dia juga menilai pernyataan dispensasi tersebut merupakan keputusan individu bukan dari Partai Demokrat. “Kalaupun terjadi, itu keputusan individu,” jelasnya.
Begitupun dengan Wakil Sekretaris Jendral Partai Demokrat, Andi Arief menegaskan bahwa kader Demokrat akan ada dalam satu suara saja dan mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Menurutnya, terkait kader Demokrat yang mendukung Jokowi-KH Ma’ruf Amin hanya dalam dinamika politik menjelang masa kampanye saja yang diadakan pada 23 september.
“Semua akan ada dalam satu suara saja. Jika masih ada yang belok itu bagian dinamika, sebelum 23 September semua akan disiplin,” ucapnya.
Comments
Post a Comment