Effendy Choirie (Gus Choi) Menyebut Partai Demokrat Adalah Partai Bingung dan Terbiasa Memainkan Peran Dua Kaki

Effendy Choirie (Gus Choi) Menyebut Partai Demokrat Adalah Partai Bingung dan Terbiasa Memainkan Peran Dua Kaki

Langkah yang telah diambil oleh Partai Demokrat dalam memberikan dispensasi kepada kadernya dibeberapa daerah untuk mendukung pasangan yang akan menjadi Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin ini telah dinilai beberapa kalangan sebagai langkah dua kaki.

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP Partai Nasdem Effendy Choirie (Gus Choi) menilai bahwa Partai Demokrat yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini sudah bukan hal biasa lagi untuk memainkan peran dua kaki pada gelaran Pilpres. “Periode lalu dua kaki, dia enggak sukses bikin konferensi presiden. Setelah itu tidak ikut sana sini, ya meski ada yang ikut sana sini. Setelah itu di DPR begitu kan, itu biasa, tapi hak dia lah,” ucap Gus Choi di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta Pusat, Selasa (11/9/2018).

Ketua DPP Nasdem itu juga terang-terangan menyebut bahwa Partai Demokrat adalah partai bingung yang tidak yakin dengan pasangan calon yang diusungnya saat ini. “Namun itu mungkin itu nasib perjalanan yang dialami oleh Partai Demokrat. Sedang tidak menentu, tidak jelas mau kemana. Kesini kok ada hambatan, kesini enggak jelas,” ujarnya.

Gus Choi membantah jika sikap dua kaki yang dilakukan Partai Demokrat akan memberikan keuntungan terhadap pasangan Jokowi-Ma’ruf di Pilpres 2019 mendatang.”Enggak ada keuntungan apa-apa karena Insya Allah, Jokowi dengan semua dukungan yang ada, koalisi besar, rakyat yang sudah rasakan hasil pembangunan kepemimpinan Jokowi, tidak sombong rendah hati, yang tetap sabar dikritik sana sini, dizalimi sana sini, saya kira (dukungan) rakyat makin menguat untuk Jokowi,” ucapnya.

Comments

Popular posts from this blog

Inilah 4 Manfaat Buah Pir untuk Kesehatan

Bantuan Tahap Kedua untuk Para Korban Gempa Lombok Senilai Rp716.016.700

Nasdem Mengatakan Bahwa Pernyataan Rizal Ramli Telah Merendahkan Martabat Presiden